Sabtu, 26 September 2015

Pengantar Komputasi Cloud (could computing)

DISUSUN OLEH :
Nama    : Rama Wicaksana
NIM      : 11510030
Kampus : STTC (Sekolah Tinggi Teknik Cendekia)

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
   Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman didunia. Teknologi saat ini mengalami perkembangan kearah pencapaian yang begitu mudah dan nyaman, sehingga kegiatan sehari-hari yang dianggap tidak mungkin dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat menjadi mungkin untuk dilakukan secra singkat. Perkembangan teknologi komputasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada proses aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga yang keras. permasalahan pada aplikasi jaringan apabila ada suatu perubahan program aplikasi internet pada server jaringan lokal.Sekarang sistem teknologi informasi Cloud Computing sedang hangat diperbincangkan. Istilah Cloud Computing mulai banyak di dengar dan perkembangannya sangat luar biasa, teknologi Cloud Computing dapat menghilangkan permasalahan. Perusahaan-perusahaan dibidang IT sekarang pun melirihkan perhatiannya kesana. Cloud Computing (Komputasi Awan) merupakan istilah bagi dunia TI yang sistemnya hanya disewa. Maksudanya, dalam menerapkan metode ini pelanggan diharuskan menyewa beberapa komponen kerja di Teknik Informatika (TI) seperti, server penyimpanan data hingga data center. Melihan dari tren saat ini, kita dapat memprediksi masa depan akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari Cloud Service. Seluruh nama IBM, Microsoft, Google dan Aplle saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap teknologi awan ini.

B. RUMUSAN MASALAH
   I.   Pengerian Cloud Computing.
   II.  Sejarah Cloud Computing.
   III. Perkembangan Cloud Computing.
   IV.  Karkteristik dari Cloud Computing.
   V.   Kelebihan dan Kekurangan Cluod Computing.

C. TUJUAN
   Tujuan dari makalah ini agar dapat mengetahui tentang Cloud Computing,  mulai dari sejarah, perkembangan, karakteristik, kelebihan dan kekurangan Cluod Computing.

* ISI *


I. Pengertian Cloud Computing 

   Banyak pihak yang beranggapan untuk memberikan definisi cloud computing dengan masing-masing perbedaannya, antara lain :
 Wikipedia mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”. 

 Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”

 Forester mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”

 Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.

Gambaran tentang Cloud Computing :



II. Sejarah Cloud Computing

 Tahun 1950-an
    Konsep yang mendasari komputasi awan kembali ke tahun 1950-an, ketika komputer mainframe skala besar menjadi tersedia di akademisi dan perusahaan, dapat diakses melalui thin client / komputer terminal, sering disebut sebagai "terminal statis", karena mereka digunakan untuk komunikasi tetapi memiliki tidak ada kapasitas pemrosesan internal. Untuk membuat lebih efisien penggunaan mainframe yang mahal, praktek berkembang yang memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi baik akses fisik ke komputer dari beberapa terminal serta untuk berbagi waktu CPU. Ini dihilangkan masa non-aktif pada mainframe dan memungkinkan untuk kembali lebih besar pada investasi. Praktek berbagi waktu CPU pada mainframe dikenal di industri sebagai time-sharing. Selama pertengahan tahun 70-an itu dikenal sebagai RJE proses Masuk Jauh Job sebagian besar terkait dengan IBM dan Desember mainframe.

 Tahun 1960-tahun 1990-an
    John McCarthy berpendapat pada tahun 1960 bahwa "perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik”. Hampir semua karakteristik modern komputasi awan (penyediaan elastis, disediakan sebagai utilitas, online, ilusi pasokan terbatas), perbandingan untuk industri listrik dan penggunaan publik, swasta, pemerintah, dan bentuk-bentuk masyarakat yang benar-benar dieksplorasi pada tahun 1966 buku Douglas Parkhill, The Tantangan Utility Komputer. Sarjana lain telah menunjukkan akar bahwa komputasi awan pergi semua jalan kembali ke 1950-an ketika ilmuwan Herb Grosch (penulis hukum Grosch ini) mendalilkan bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada dumb terminal didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar. Karena mengorbankan komputer yang kuat, banyak perusahaan dan entitas lain bisa menyediakan sendiri komputasi kemampuan melalui waktu berbagi dan beberapa organisasi, seperti : GE GEISCO, anak perusahaan IBM Service Biro Corporation SBC (didirikan pada tahun 1957), Tymshare (didirikan pada tahun 1966  ), CSS Nasional (didirikan pada tahun 1967 dan dibeli oleh Dun & Bradstreet pada tahun 1979), Dial Data (dibeli oleh Tymshare pada tahun 1968), dan BBN (Bolt, Beranek dan Newman) dipasarkan berbagi waktu sebagai usaha komersial.
 Tahun 1990-an
    Pada 1990-an, perusahaan telekomunikasi, yang sebelumnya ditawarkan sirkuit terutama didedikasikan point-to-point data, mulai menawarkan Virtual private network (VPN) layanan dengan kualitas yang sebanding layanan, tetapi dengan biaya yang lebih rendah. Dengan beralih lalu lintas karena mereka melihat cocok untuk menyeimbangkan penggunaan server mereka bisa menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan lebih efektif. Mereka mulai menggunakan simbol awan untuk menunjukkan titik demarkasi antara apa penyedia bertanggung jawab untuk dan apa pengguna bertanggung jawab atas. Cloud computing memperluas batas ini untuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
    Seperti komputer menjadi lebih umum, ilmuwan dan teknolog dieksplorasi cara untuk membuat skala besar daya komputasi yang tersedia untuk lebih banyak pengguna melalui berbagi waktu, bereksperimen dengan algoritma untuk menyediakan penggunaan optimal dari infrastruktur, platform yang dan aplikasi dengan akses prioritas ke CPU dan efisiensi untuk pengguna akhir.
 Sejak tahun 2000-an
    Setelah gelembung dot-com, Amazon memainkan peran kunci dalam semua pengembangan komputasi awan dengan memodernisasi pusat data mereka, yang, seperti kebanyakan jaringan komputer, yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu, hanya untuk meninggalkan ruang untuk paku sesekali. Setelah menemukan bahwa arsitektur awan baru menghasilkan peningkatan efisiensi internal yang signifikan dimana kecil, bergerak cepat "tim dua-pizza" (tim cukup kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) bisa menambahkan fitur baru yang lebih cepat dan lebih mudah, Amazon memulai pengembangan produk baru upaya untuk memberikan komputasi awan untuk pelanggan eksternal, dan meluncurkan Amazon Web Services (AWS) secara komputasi utilitas pada tahun 2006.
    Pada awal 2008, Eucalyptus menjadi yang pertama open-source, platform yang API-kompatibel AWS untuk menyebarkan awan swasta. Pada awal 2008, OpenNebula, ditingkatkan dalam proyek Waduk Komisi Eropa yang didanai, menjadi perangkat lunak open-source pertama untuk menyebarkan awan swasta dan hibrida, dan untuk federasi awan. Pada tahun yang sama, upaya difokuskan pada penyediaan kualitas jaminan layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis cloud, dalam rangka proyek IRMOS Komisi Eropa yang didanai, sehingga menghasilkan lingkungan awan real-time. Pada pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk komputasi awan “membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka yang menggunakan layanan TI dan mereka yang menjual mereka” dan mengamati bahwa “organisasi yang beralih dari perangkat keras dan perangkat lunak aset yang dimiliki perusahaan untuk penggunaan layanan berbasis model” sehingga “pergeseran diproyeksikan untuk komputasi akan menghasilkan pe  rtumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapa daerah dan pengurangan yang signifikan di daerah lain”.
    Pada tanggal 1 Maret 2011 IBM mengumumkan kerangka IBM SmartCloud untuk mendukung Smarter Planet. Di antara berbagai komponen dasar Smarter Computing, komputasi awan adalah bagian penting. Perkembangan Internet dari menjadi dokumen sentris melalui data semantik terhadap layanan lebih dan lebih digambarkan sebagai "Web Dinamis". Kontribusi ini difokuskan khususnya di kebutuhan meta-data yang lebih mampu menjelaskan tidak hanya rincian pelaksanaan tetapi juga Rincian konseptual aplikasi model berbasis.Ketersediaan hadir jaringan berkapasitas tinggi, komputer murah dan perangkat penyimpanan serta adopsi virtualisasi hardware, arsitektur berorientasi layanan, otonom, dan utilitas komputasi telah menyebabkan pertumbuhan komputasi awan.

III. Perkembangan Cloud Computing 
    
     Cloud computing saat ini sangat populer, selain dari pemain besar software seperti Microsoft dan Google, perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com, merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online , dan RememberTheMilk.com, manajemen tugas online. Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan contoh yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Microsoft sebagai perusahaan software terbesar saat ini, melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat ini. Sementara itu Apple melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing. Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam mengincar pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan sederhana cloud computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan secara online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk pertamanya di teknologi ini sejak tiga tahun silam yang bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa ruang penyimpanan yang diminati publik saat ini.

IV. Karkteristik dari Cloud Computing

Cloud Computing mempunyai 5 karakteristik utama, yaitu :
1. On-Demand Self-Service (Pelayanan mandiri, diri sendiri saat diperlukan).
    Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui  mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.

2. Broad Network Access (Akses jaringan yang besar).
    Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.

3. Resource Pooling (Sumber penggabungan).
    Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.

4. Rapid Elasticity (Elastisitas cepat).
    Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baikitu dalam bentuk penambahan atau pengurangan kapasitas yang diperlukan.

5. Measured Service (Layanan pengukuran).
    Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

Cloud Computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti, Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3. Software as a service, Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.

V. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing

a) Kelebihan Cloud Computing :
    Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
    Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
    Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
    Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
    Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.

b) Kekurangan Cloud Computing :
    Continuous high availability.
    Konsistensi (Consistency).
    Interoperability dan Standartization.
    Skalabilitas untuk semua komponen.
    Data secrecy.
    Permasalahan legal dan politik dari penyimpanan data  dan translasi menyeberangi region.
    Issu performansi.
    Kesulitan kastemisasi.
    Hambatan organisasi.
    Service level.
    Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Mengharuskan anda untuk memahami service level mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
    Privacy.
    Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
    Compliance.
    Cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar